*****Habis Manis Sepah Dibuang*****


Dalam hidup ini keseimbangan disegala hal sangat berkaitan.
Begitu juga dengan alam yang ada didunia ini.Sumbangsih mereka sangat penting
untuk menciptakan udara yang segar,penyerapan air dan menahan erosi tanah dari berbagai hal.Sadar ataupun tidak sadar hal-hal tersebut akan berjalan seterusnya sesuai dengan ekosistem yang telah tercipta secara alami sebelumnya.Bila Keseimbangan itu telah hilang(rusak) maka akan timbullah berbagai hal yang akan merugikan kita semua.Mungkin pada saat ini kita belum merasakan tetapi pada generasih selanjutnya (anak cucu kita) akan menanggung akibatnya.Apakah anda rela melihat masa depan anak cucu kita menderita gara-garah ulah kita sebelumnya?Pastilah kita semua tidak mau bila kejadian itu akan nyata.
Pemanfaatan alam perlu perencanaan yang matang bukan asal gali,tebang,keruk dan sebagainya.Alam mempunyai ekosistem yang berantai.Bila alam dirusaki maka ekosistemnya otomatis akan ikut hancur.Hari demi hari mereka akan menunjukan kepada kita bahwa mereka sedang "sakit" karena ulah manusia.Pada waktunyapun alam akan mengeluarkan "amarahnya" yaitu bisa saja terjadinya,banjir,longsor,wabah penyakit dan yang lainya.Dalam kesempatan ini saya mengetuk hati Tuan-Tuan........Cintailah alam kita,jangan exploitasi mereka hanya demi keuntungan semata.Pikirkan masa depan anak cucu Tuan-Tuan nantinya.Satu hal yang tidak bisa ditawar,"Alam Rusak...Tuan-Tuanpun Rusak".Untuk itu mohon kiranya,setelah alam itu dimanfaatkan tolong dirawat kembali seperti semula.Jangan tingglakan mereka begitu saja.Alam bisa marah bahakan lebih dasyat dari ambisi Tuan-Tuan.Hidup ini hanya sementara saja buatlah amal baik terhadap manusia dan alam.Bila Tuan-Tuan menghargai mereka dan tentunya merekapun akan menghargai kita.Hukum alam pasti berjalan terus sampai dunia ini berakhir.
Artikel ini saya buat atas apa yang telah saya lihat sendiri atas pemanfaatan alam tanpa adanya perbaikan kembali setelah diperdaya.
Topik yang akan kita bahas khsususnya penambangan timah secara liar dipulau Bangka.Sebelum adanya pengalian timah secara liar pulau Bangka begitu alami dengan ekosistem alam yang sangat bagus.Setelah terjadi pengalian-pengalian timah secara liar tersisalah bekas-bekas galian yang nantinya tentu akan merusak ekosistem alam yang ada.Lambat laun akan semangkin jelas,bahwa alam akan tidak bersahabat lagi bila tidak dirawat kembali.Memang pada saat sekarang kita menikmati keuntungan-keuntungan yang menjanjikan dari alam (timah).Tidak sedikit jiwa-jiwa yang melayang akibat tanah longsor pada saat pengalian timah.Itulah salah satu pertanda alam ingin menegaskan kepada kita bahwa jangan asal gali aja tanpa perencanaan yang matang.
Bekas-bekas galian dibiarkan begitu saja dengan berbagai alasan (galinya sanggup tapi menimbun kembali ogah).Disudut rumah bahkan didepan rumah terbentang lebar bekas galian yang telah menjadi danau.Pohon-pohon yang rindang menjadi sasaran ambisi.Saluran air sungai yang tadinnya jernih dengan ikan-ikannya yang menari-nari kini menjadi saluaran limbah yang keruh dan berbecek.Tidak ada lagi kesempatan hidup buat ikan-ikan dan binatang air lainnya.Ini berarti sudah mengurangi ekosistem alam yang sudah terbentuk.Hanya karena ambisi kitalah mereka rusak.Habis dimanfaatkan kita campakan begitu saja.Memang pada saat ini belum ada tanda-tanda dari alam itu sendiri.Karena alam berusaha bertahan agar tidak hancur tapi lama kelamaan merekapun tak berdaya menanggung "sakit parahnya".Kalau kita semua tidak perduli tidak akan ada yang perduli begitu juga dengan alam....mereka juga tidak akan perduli.....
Menurut apa yang saya lihat,bukan hanya galian di perkarangan rumah saja bahkan dipantai dan lautpun jadi sasaran ambisi Tuan-tuan.
Pantai Rebo yang tadinya indah mempesona menjadi berantakan seperti tak berpenghuni.Dahulu pantai ini ramai dikunjungi diakhir pekan.Sekarang yang ada malah armada-armada tempur pengali timah laksana tentara perang.Aramadanya sih sederhana saja tapi ambisi pemiliknya sangatluar biasa.Pingir-pingir pantai mulai erosi,pohon-pohon cemara satu persatu tumbang begitu juga dengan pohon nyiur melambai-lambai dengan gelisah.Akibat banyaknya tenaga kerja pengali timah juga menimbulkan banyak sampah-sampah yang berserakan seperti bekas botol minuman kemasan dan plastik-plastik bekas.Pingir pantai yang tadinya bersih dengan hamparan pasir putih menjadi tumpukan bekas-bekas sampah dan tak punya daya tarik lagi sebagai tempat reakreasi.
Belum ada ide untuk membersihkannya bersama-sama tetapi keihatanya hanya berlomba-lomba untuk mendapakan timah sebanyak-banyaknya.Malu gak sih dengan kampung sendiri yang alamnya berantakan begitu saja .Pantai bukan tempat Tuan-Tuan untuk membuang sampah seenaknya hanya demi keuntungan semata.

Memang tidak jauh dari pantai Rebo telah terbentuk sebuah cagar alam wisata untuk tempat alternatif rekreasi keluarga.Tetapi idealnya kalau mereka saja yang berkerja untuk mempertahankan alam pantai disana saya rasa sangat berat tanpa bantuan dan tingkat kesadaran dari masyarakatnya sendiri.
Untuk itu kepada Tuan-Tuan bantu mereka agar tercipta suasana pantai yang sesungguhnya dan alami.
Pembangunan di pulau Bangka sangat maju pesat dan otomatis kehidupan sosailnyapun terangkat.Tapi apalah gunanya semua itu bila alamnya tidak dipelihara dengan benar serta exploitasi alam secara liar masih terus berlanjut.Kalau Tuan-Tuan hanya ingin menikmatinya sesaat saja ya tidak masalah.......Tetapi mohon warisi kedamaian dan kesejahteraan untuk anak-anak cucu nantinya....Jangan biarkan mereka menderita hanya karena ambisi-ambisi kita yang kacau tanpa memikirkan masa depan kehidupan selanjutnya.
Foto-foto saya yang dijepret dengan kamera alah kadarnya ini semogga dapat mewakili(menyampaikan) "jeritan isi hati alam" yang telah terluka dicampakan begitu saja.
Jangan sampai alam marah dan yang pasti jangan salahkan mereka sebab mereka telah menderita gara-gara Tuan-Tuan...
Alam telah berteriak dan memohon dalam hati mereka,"jangan telanjangi begitu saja,kami malu dan kapan luka kami ditambal?".Mari cintai alam kita,rawat mereka jangan hanya bisa memanfaatkannya saja tapi tak pernah peduli tehadap alam itu sendiri.


------Foto Album------

"Semua Perlu Kerjasama Tuan-Tuan Agar Alam Tidak Hancur"

"Album Armada Pengeruk Timah"